APA ITU FILSAFAT MANUSIA??
Bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia atau menyoroti hakikat atau esensi manusia. Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia.
Hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia itu sebenarya. Maka, filsafat manusia menanyakan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.
Istilah-istilah terkait filsafat manusia :
Dulu = Psikologi filosofis & Psikologi rasional
Sekarang = Filsafat manusia & Antropologi filofis
Mengapa istilah ini lebih tepat? Kebutuhan/tak hanya memperlajari jiwa, tapi tubuh jiwa, roh dan daging.
Manfaat mempelajari filsafat manusia :
Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari "yang ada"
Manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri = Boleh saja tidak harus tahu segala hal, tapi sekurang-kurangnya harus mengenal dan mengerti diri sendiri secara mendalam agar dapat mengatur diri dalam hidup ini.
Filsafat manusia yaitu
=Bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia
=Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia
Istilah terkait dengan filsafat manusia
Dulu:
-Psikologi filosofis
-Psikologi rasional
Sekarang:
-Filsafat manusia
-Antropologi filofis
Filsafat relevan karena:
-Dengan bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiaannya
-Dengan mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik
-Sebagai konsekuensi no.2 di atas, filsafat manusia mengantar manusia semakin bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama.
- Metode filsafat manusia
Yaitu: refleksi, analisa transendental dan sintesa dan ekstensif, intensif dan kritis
- Objek material: manusia
- Objek formal: esensi manusia, strukturnya yang fundamental
- Struktur fundamental bukan fisik melainkan struktur metafisik yakni intisari, struktur dasar, bentuk terpenting manusia, dinamisme primordial manusia yang diketahui melalui daya pikir, bukan penginderaan.
Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya-Max Scheler dan Heidegger
“filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu”- A. Heschel tentang filsafat manusia dalam “Who is man?” Stanford University Press, 1965