- Epistemologi: Filsafat ilmu pengetahuan
- Metafisika: Ontologi, Kosmologi, Teologi metafisik, Antropologi
- Logika: Ilmu berpikir kritis
- Etika: Filsafat tingkah laku
- Estetika: Filsafat keindahan
- Aksiologi: Filsafat Nilai
- Filsafat Khusus berbagai disiplin ilmu: Fils. Pendidikan, Fils. Agama, Fils. Hukum, Fils. Ekonomi, dll.
Belajar mengenai Metafisika susah-susah gampang sih..
Berikut materi yang saya dapatkan hari ini..
A. METAFISIKA
Metafisika merupakan padanan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yakni : μετά (meta) = "setelah atau di balik", dan φύσικα (phúsika) = "hal-hal di alam"). Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Metafisika mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah sumber dari suatu realitas? Apakah Tuhan ada? Apa tempat manusia di dalam semesta?
1. Metafisika Umum (Ontologi)
Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan; kebendaan, sifat, ruang, waktu, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan.
Penggunaan istilah "metafisika" telah berkembang untuk merujuk pada "hal-hal yang di luar dunia fisik". Toko buku metafisika, sebagai contoh, bukanlah menjual buku mengenai ontologi, melainkan lebih kepada buku-buku mengenai ilu gaib/ sihir, dan hal-hal sejenisnya.
3 Teori Ontologi:
1. IDEALISME : ada sesungguhnya berada di dunia ide, yg tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dr yang sesungguhnya. Tokohnya Berkeley (1685-1753): satu-satunya realitas sesungguhnya ialah aku subjektif spiritual. Immanuel Kant (1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita. Hegel (1770-1831): segala sesuatu yang ada adalah satu bentuk dr satu pikiran.
2. MATERIALISME : menolak hal yg tak kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material. Realitas ialah alam kebendaan. Material adalah realitas sesungguhnya, manusia bagian dari alam meteri itu.
3. DUALISME : tipe fundamental substansi adalah materi (secara fisis) dan mental (tdk kelihatan scr fisis). Hrs dibedakan dg monisme dan pluralisme (→teori ttg jumlah substansi).
2. Metafisika Khusus (Teologi Metafisik)
Teologi
metafisika sering juga dikenal dengan theologica. Theologica hanyalah merupakan
bagian dari teologi metafisik. Theologica hanya membahas tentang kepercayaan terhadap
Allah Yang Mahakuasa di tengah-tengah realitas kejahatan yang ada di dunia ini.
Teologi metafisik mempersoalkan eksistensi Tuhan yang dibahas terlepas dari kepercayaan agama. Eksisitensi Tuhan dibahas secara rasional, sehingga Tuhan menjadi objek filsafat yang perlu dianalisis dan dipecahkan. Apabila Allah dilepaskan dari kepercayaan agama, hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh bisa berupa sersuatu dari beberapa kemungkinan berikut;
Teologi metafisik mempersoalkan eksistensi Tuhan yang dibahas terlepas dari kepercayaan agama. Eksisitensi Tuhan dibahas secara rasional, sehingga Tuhan menjadi objek filsafat yang perlu dianalisis dan dipecahkan. Apabila Allah dilepaskan dari kepercayaan agama, hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh bisa berupa sersuatu dari beberapa kemungkinan berikut;
1. Tuhan
tidak ada
2. Tidak
dapat dipastikan bahwa Tuhan itu ada atau tidak.
3. Tuhan
ada tanpa dibuktikan secara rasional.
4. Tuhan ada, dengan bukti rasional.
4. Tuhan ada, dengan bukti rasional.
B. AKSIOLOGI
Nilai Norma : Nilai ini menjelaskan bahwa semua nilai mempunyai bobo moral
jika disertakan dengan tingkah laku moral tersebut.
Fakta adalah sesuatu
yang ada secara nyata, berlangsung begitu saja.
Ditemui dalam konteks deskripsi, merupakan
pandangan objektif dan mendahului sebuah nilai.
-
Nilai adalah sesuatu yang
berlaku, sesuatu yang memikat/mengimbau kita.
- Didasarkan dalam suatu fakta yang berperan dalam suasana apresiasi.
-
Ciri-ciri nilai:
1) Nilai berkaitan dengan subjek,
2) Nilai tampil dalam konteks
praktis,
3) Nilai menyangkut sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat yg
dimiliki oleh objek.
Macam-macam nilai:
1) nilai ekonomis: menyangkut hal
efisiensi.
2) nilai estetis: menyangkut
keindahan seni.
Nilai moral dibagi pada 4 kelompok
yang merupakan sistem hierarki piramida.
(dari yang paling tinggi sampai yang terendah)
a) Nilai religius: membahas hal kudus atau tidaknya pada
objek yang absolut (Tuhan).
b) Nilai estetis: merupakan nilai rohani mengenai bagus
atau tidak bagus.
c) Nilai vitalitas: perasaan halus, kasar, luhur.
d) Nilai terikat dengan indera, menyangkut senang dan tidak
senang.
Ciri-ciri nilai norma
adalah:
- berkaitan dengan tanggung jawab
- diwujudkan dalam perbuatan yang juga menuntut tanggung
jawab
- berkaitan dengan hati nurani
- bersifat mewajibkan, karena ada sangsi
- bersifat formal, bahwa semua nilai norma bersama saling
berkaitan.
Aksiologi dibagi dalam dua bagian, yaitu:
- 1)Etika (Filsafat Etika),dan2)Estetika (Filsafat keindahan).Etika mengkaji tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari penilaian terhadap perilaku manusia.
- Contohnya adalah tindakan yang membedakan benar salah menurut moral, putusan moral bertindak sewenang-wenang atau bertindak sekehendak hati.Etika itu digunakan untuk membedakan hal-hal,perbuatan-perbuatan, dan manusia-manusia lainnya.Estetika mengkaji tentang prinsip-prinsip yang mendasari penilaian atas berbagai bentuk seni, yang mengkaji apa tujuan seni, apa peranan rasa dalam pertimbangan estetika, bagaimana kita bisa menganal karya besar seni.
OBYEKTIVITAS & SUBYEKTIVITAS
- Nilai itu kadang-kadang bersifat obyektif, namun kadang-kadang bersifat subyektif.
- Dikatakan obyektif apabila nilai-nilai tidak tergantung pada subyek atau kesadaran yang menilai.
- Tolak ukur suatu gagasan berada pada obyeknya bukan pada subyek yang melakukan penilaian.
- Kebenaran tidak tergantung pada kebenaran pada pendapat individu melainkan pada obyektivitas fakta.
- Nilai menjadi subyektif apabila subyek berperan dalam memberikan penilaian, kesadaran manusia menjadi tolak ukurnya.
- Dengan demikian, nilai subyektif selalu memerhatikan berbagai pandangan yang dimiliki akal budi manusia, seperti perasaan yang akan mengasah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
PERANAN NILAI BAGI KITA
1. Nilai merupakan
objek sejati bagi tindakan manusia. Artinya nilai mempengarui tindakan
2. Nilai mengarahkan
manusia dan memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk diri
3. Menata hubungan
sosial dalam masyarakat. Artinya nilai dan norma dapat membangun masy.
4. Memperkuat
identitas kita sebagai manusia: Karena kita adalah subjek pemberi nilai
semangaat teruss.. nilainya ditambahh jadi 90! XD
BalasHapushehe makasih rereee :)
BalasHapus